Siksa Pangentoman (Pedih Merindu) - Dyana

Embal ni pagsusunan
(Tiada lagi penyesalan)
Atai labai tinambanan
(Hati yang ditinggalkan)
Ka'aruma Pikilan
(Kau tetap difikiran)
Tambus ka'a dangan dangan
(Hanya padamu seorang)
Maglabih lasah addat nu
(Caramu terlalu menyayangi)
Embal lasah takaipatku
(Sukar aku lupakan kasihmu)

Minsan lungai innyawa
(Walau nyawaku hilang)
Nandal pagkasih lasah
(Tetap menyayangi)
Subay lasah ta hati nu
(Agar sayang mengerti)
Maglabi labi lasahku
(Ku terlalu menyayangimu)
Ngalibis bohe' mataku
(Menitis air mataku)
Tob tob maka'a entomku
(Engkau tetap ku rindui)

iksa Pa'abut
(Rindu ini amat menyeksakan)
Mabukut kasih lasah ku
(Beratmbah kasih sayangku)
Palabai tinambanan
(Setelah ditinggalkan)
Paddi man ni entoman
(Sangat pedih merinduimu)
Sukup na lasah
(Cukuplah sayang)
Sukup makarukka'an
(Cukup aku tersiksa)
Amuk ku ma Tuhan
(Ku pinta pada Tuhan)
Peen kita da suratan
(Agar kita disatukan)

Ahh..ahh..ahh..

Siksa Pa'abut
(Rindu ini amat menyeksakan)
Mabukut kasih lasahku
(Bertambah kasih sayangku)
Palinai tinambanan
(Setelah ditinggalkan)
Paddi man ni entoman
(Sangat pedih merinduimu)
Sukup na lasah
(Cukuplah sayang)
Sukup makarukka'an
(Cukup aku tersiksa)
Amuk ku ma Tuhan
(Ku pinta pada Tuhan)
Peen kita da suratan
(Agar kita disatukan)